Bacaan: Yoh 4:1-26

Dalam percakapan antara wanita Samaria dan Tuhan Yesus awalnya adalah mengenai air minum. Wanita Samaria mendapatkan air dari dalam sumur, sedangkan Tuhan Yesus memiliki air yang tidak akan pernah habis. Kata Yesus kepada si wanita Samaria, "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal." (ay.14)

Tuhan Yesus menawarkan air minum itu dan tentu penawaran tersebut menarik perhatian si wanita Samaria. Dengan segera dia memintanya kepada Tuhan Yesus. "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air." (ay.15).

Akan tetapi, perhatikan pada ayat 16, apakah Yesus dengan segera memberikan air tersebut kepadanya? Tidak.

Tuhan Yesus berbalik meminta, “Pergilah, panggilah suamimu dan datang kesini.” (ay.16) 

Dalam permintaanNya tersebut tentu tidak ada hubungannya dengan air minum yang baru saja Dia tawarkan. Lalu apa maksudNya?

Dalam hal ini ada satu pengertian yang perlu kita ketahui. Ternyata air minum yang ditawarkan Tuhan Yesus itu tidak mudah didapati seperti menimba air dari sumur.

Tuhan Yesus mulai menekankan bahwa air yang akan Dia berikan mahal harganya, mempunyai nilai khusus, yang tidak sembarang orang mendapatkannya.

Siapapun dapat menerima air yang dari Tuhan Yesus ini. Tuhan Yesus tidak pernah kekurangan untuk memberi. Hanya saja, ada satu persyaratan. yaitu pengoreksian diri.

Apakah si wanita Samaria mau dikoreksi atau tidak mau? Perhatikan ay 17-18, “Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Tuhan Yesus mengoreksi si wanita Samaria, dan si wanita Samaria tidak menyangkal kesalahannya. Dia mau dikoreksi. Dia mengakui banhwa dirinya tidak hidup kudus. Saat itulah Tuhan Yesus mulai memberikan “air minum” itu, yang dikatakan juga “Air Hidup” air yang memberikan kehidupan sampai pada kehidupan yang kekal. 

“Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (ay. 21-24)

Si wanita Samaria tidak menolak tawaran itu, hatinya mulai penasaran, “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” 

Saat itulah Tuhan Yesus memberikan “Air Hidup” itu, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."

Siapapun yang menerima “Air Hidup” ini, tidak akan pernah haus lagi. Si wanita Samaria menerima “Air Hidup” itu. Terbukti pada ay 28-29 dan 39-41, dia pergi ke kota dan berkata kepada banyak orang Samaria di kota itu mengenai Tuhan Yesus sehingga banyak orang Samaria datang kepada Tuhan Yesus dan menjadi percaya. Air Hidup yang sudah tinggal didalam diri si wanita Samaria itu menjadi mata air yang memancar keluar, kepada banyak jiwa.

Tepat seperti kata Tuhan Yesus (ay 14) “barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."

Pertanyaannya sekarang, apakah kita sudah menerima “Air Hidup”? Yang menjadi mata air terus menerus memancar keluar disekitar kita? Kalau belum, mari lihat kembali pada diri kita sendiri, apakah kita sudah mau dikoreksi oleh Tuhan Yesus atau tidak? Karena Tuhan Yesus tidak sembarang memberi “Air Hidup” itu. Dia hanya memberi kepada mereka yang mau dikoreksi. 

Perhatikan cerita “Orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah.” (Markus 10:17-27)  Janganlah kita menjadi orang kaya tersebut. Dia menolak untuk dikoreksi. Sehingga Tuhan Yesus menyatakan orang kaya tersebut tidak dapat masuk Kerajaan Allah. “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Mrk 10:25)

Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (Mat 22:14). Jadilah orang-orang yang dipilih Tuhan. Yang mau dikoreksi dan dibenarkanNya.